Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan baca artikel lengkapnya silakan Kunjungi, Google News

Surat Al-Fatihah: Arab, Latin, dan Artinya (Bahasa Indonesia & Inggris)

Surat Al-Fatihah: Arab, Latin, dan Artinya (Bahasa Indonesia & Inggris)

Surat Al-Fatihah


Surat Al-Fatihah

(Surat Pembukaan)
Makkiyah 7
Surah ke - 1

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ۝١

bismillâhir-raḫmânir-raḫîm

Artinya

1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
1. In the name of Allāh, the Entirely Merciful, the Especially Merciful.

Lihat Tafsir

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ۝٢

al-ḫamdu lillâhi rabbil-‘âlamîn

Artinya

2. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam
2. [All] praise is [due] to Allāh, Lord of the worlds -

Lihat Tafsir

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ۝٣

ar-raḫmânir-raḫîm

Artinya

3. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
3. The Entirely Merciful, the Especially Merciful,

Lihat Tafsir

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ۝٤

mâliki yaumid-dîn

Artinya

4. Pemilik hari Pembalasan.
4. Sovereign of the Day of Recompense.

Lihat Tafsir

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ۝٥

iyyâka na‘budu wa iyyâka nasta‘în

Artinya

5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.
5. It is You we worship and You we ask for help.

Lihat Tafsir

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ۝٦

ihdinash-shirâthal-mustaqîm

Artinya

6. Bimbinglah kami ke jalan yang lurus,
6. Guide us to the straight path -

Lihat Tafsir

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَࣖ ۝٧

shirâthalladzîna an‘amta ‘alaihim ghairil-maghdlûbi ‘alaihim wa ladl-dlâllîn

Artinya

7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.
7. The path of those upon whom You have bestowed favor, not of those who have earned [Your] anger or of those who are astray.

Lihat Tafsir


Kapan surat Alfatihah diturunkan oleh Allah?‎

Surat ini turun di Makkah. Oleh karenanya diklasifikasikan sebagai Surat ‎Makkiyyah. Surat ini turun ketika Nabi Muhammad masih berdomisili di Kota ‎Makkah dan belum hijrah ke Madinah. Tepatnya berdekatan dengan peristiwa ‎Isra’ Mi’raj. Dalam peristiwa tersebut Allah menetapkan konsep syariat yaitu ‎kewajiban shalat. ‎

Dalam pelaksanaan shalat, Nabi mengajarkan bahwa surat Al Fatihah menjadi ‎salah satu rukun shalat yang apabila meninggalkannya, maka shalatnya tidak sah. ‎Ketika Nabi menerima surat ini diceritakan di dalam tafsir Fathul Qadir (jil1, h.16)  ‎bahwa Nabi mengalami ketakutan yang luar biasa sampai-sampai lari tunggang ‎langgang. Peristiwa tersebut diceritakan kepada paman Siti Khadijah yaitu ‎Buhaira. Pesannya, jangan takut, tetapi hadapi karena hal tersebut akan ‎membawa sebuah pesan yang dahsyat. Maka Nabi pun menerima nasihat ‎tersebut.‎‏ ‏

Kemudian suatu waktu Allah menurunkan wahyu Surat Al Fatihah bersamaan ‎dengan 5 ayat terakhir dari Surat Al Baqarah. Ketika itu langit terbelah dan ‎seolah-olah dibuka gerbangnya. Kemudian turun malaikat yang tidak pernah ‎turun ke bumi sebelumnya. Mereka bertugas sebagai pengawal Malaikat Jibril ‎dalam membawa wahyu yang mulia ini kepada Nabi Muhammad.‎

Asbabun nuzul surat Al Fatihah

Adapun Asbabun Nuzul atau sebab turunnya surah Al Fatihah menjadi salah satu penguat bukti surah ini diturunkan di kota Mekah. Ulama Al-Imam Al-Wahidi menafsirkan riwayat dari Ali bin Abu Thalib RA dalam kitabnya yang bertajuk Asbabun Nuzul dan Ats-Tsa'labim berkata, "Surat Al-Fatihah diturunkan di Mekkah, dari dalam suatu perbendaharaan di bawah 'Arsy."

Terdapat juga riwayat dari Al-Hafizh Abu Syaibah dalam kitab al-Mushannaf, Al-Imam Abu Nu'aim dan Al-Hafizh al-Baihaqi dalam kitab Dalailun-Nubuwwah, serta as-Tsa'labi dan Al Imam al-Wahidi dari hadits Amr bin Syurahil menceritakan bagian setelah Rasulullah SAW mengeluhkan pengalamannya di dalam Gua Hiro.

Rasulullah menerima wahyu pertama dan mengabarkan pada istrinya, Khadijah. Kemudian beliau pun diajak oleh Khadijah untuk menemui Waraqah. DI sana, Rasulullah mulai menceritakan kewahyuannya kepada Waraqah.

Rasul bercerita bahwa ketika beliau tengah sendiri, beliau seringkali mendengar suara dari belakang yang memanggilnya, Rasul bersabda,

"Ya Muhammad, ya Muhammad, ya Muhammad! Mendengar suara itu aku pun lari,"

Kemudian Waraqah menjawab,

"Jangan engkau berbuat begitu. Jika engkau dengar suara itu tetap tenanglah engkau. Sehingga dapat engkau dengar apa lanjutan perkataannya itu,"

Selanjutnya Rasulullah SAW kembali lagi menemuinya dan berkata,

"Maka datang lagi dia dan terdengar lagi suara itu: 'Ya Muhammad!' Katakanlah: Bismillahir-Rahmanir-Rahim, Alhamdulillahi-Rabbil Alamin, sehingga sampai kepada Waladh-Dhaalin,'"

Kemudian turunlah surah Al Fatihah ayat 1-7. Riwayat ini menjadi bukti bahwa surah Al-Fatihah termasuk surat Makkiyah.


Dahsyatnya Surat Al Fatihah

Surat Al Fatihah adalah nama salah satu surat di dalam Al-Quran yang terletak di ‎bagian paling awal, meskipun bukan sebagai surat yang pertama turun. Surat Al ‎Fatihah memang bukan sebagai surat yang pertama turun, tetapi sebagian ulama ‎berpendapat bahwa surat ini adalah surat pertama yang diturunkan oleh Allah ‎secara sempurna. Surat ini memiliki banyak nama yang berbeda dengan surat ‎lainnya. Setidaknya Syekh Wahbah Al Zuhaili mengidentifikasi nama surat ini ‎menjadi 10 nama. Istilah-istilah tersebut didasarkan sesuai dengan fungsi dan ‎kegunaan nama surat ini. Berikut dijelaskan tujuh di antaranya: ‎

1. Al Fatihah ‎

Makna kata ini adalah pembuka. Hal ini dikarenakan secara susunan, surat ini ‎terletak di awal mushaf Al-Qur’an. Setiap orang yang membuka Al-Qur’an pasti ‎akan bertemu dengan surat ini. Qurasy Shihab menambahkan bahwa ‎kandungan makna yang tersimpan di dalam kata Al Fatihah bukan hanya masalah ‎peletakan susunannya, akan tetapi surat ini mengandung sebuah keagungan yang ‎sangat dahsyat. Yaitu terbukanya segala macam kebajikan. Oleh karena itu, ‎mengapa di antara kita seringkali memulai segala aktivitas terutama yang kita ‎anggap sangat sakral, penting, luar biasa selalu diawali dengan membaca surat Al ‎Fatihah. ‎

2. Al Sab’a Al Matsani

Kata Sab’a bermakna tujuh. Artinya bahwa surat ini memiliki tujuh susunan ayat. ‎Sedangkan Al Matsani bermakna dua. Artinya bahwa surat ini akan dibaca ‎sebanyak dua kali dalam setiap shalat. Hal ini didasarkan pada awal pelaksanaan ‎shalat itu dilakukan sebanyak dua rakaat. Hal ini juga ditegaskan di dalam sebuah ‎hadits yang menerangkan tentang kaifiyah qiyamul lail yaitu ‎

قيام الليل مثنى مثنى

Penamaan surat ini dengan istilah Al Sab’a Al Matsani berdasarkan hadits Nabi ‎Muhammad yang suatu waktu berada di dalam masjid bersama Said bin Al Maali. ‎Beliau berpesan:‎

عن أبي سعيد رافع بن المعلى -رضي الله عنه- قال: قال لي رسول الله -صلى الله عليه وسلم-: «أَلاَ أُعَلِّمُكَ ‏أَعْظَمَ سُورَةٍ في القُرْآن قَبْلَ أنْ تَخْرُجَ مِنَ الْمَسْجِد؟» فَأخَذَ بِيَدِي، فَلَمَّا أرَدْنَا أنْ نَخْرُجَ، قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، ‏إنَّكَ قُلْتَ: لأُعَلِّمَنَّكَ أعْظَمَ سُورَةٍ في القُرْآنِ؟ قالَ: «الحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِينَ، هِيَ السَّبْعُ المَثَانِي وَالقُرْآنُ ‏العَظِيمُ الَّذِي أُوتِيتُهُ‎. ‎‏»‏

3. Al-Qur’anil Adhiem

Surat ini memiliki kategori sebagai surat yang adhiem atau dahsyat. Mengapa? ‎Karena surat ini menjadi salah satu indikasi kehebatan Al-Qur’an dibandingkan ‎kitab suci lainnya yang diturunkan kepada para nabi lainnya. Nabi Muhammad ‎menegaskan bahwa kehadiran Al Fatihah sebagai pembeda antara Al-Qur’an ‎dengan kitab suci lainnya. Kitab suci lainnya tidak dilengkapi dengan surat ini. ‎Sebagaimana ditegaskan dalam sebuah hadits‏ ‏yang diriwayatkan oleh Ubay bin ‎Ka’ab:‎

مرَّ رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ علَى أُبَىِّ بنَ كَعبٍ، فقال :أتُحِبُّ أن أُعَلِّمَك سورَةً لَم ينزَل في التَّوراةِ ، ولا ‏في الإنجيلِ ، ولا في الزَّبورِ ، ولا في الفُرقانِ مِثلُها ؟ قلتُ: نَعَم ، يا رسولَ اللَّهِ ، قال : فَكيفَ تَقرَأُ في الصَّلاةِ ‏؟ فقَرَأتُ عليهِ أُمَّ الكتابِ ، فقال رَسولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ : والَّذِي نَفسِي بيَدِه، ما أُنزلَت سورةٌ في ‏التَّوراةِ ولا في الإنجيلِ ولا في الزَّبورِ ، ولا في الفُرقانِ مِثلُها ،وإنَّها لَهي السَّبعُ المَثاني والقُرآنُ العَظيمُ‏

4. Al Syifa

Al Syifa maknanya adalah obat. Penamaan tersebut didasarkan pada sebuah ‎hadits Nabi yang berdasarkan atsar sahabat. Dikisahkan bahwa salah seorang ‎masyarakat non Madinah terkena sengatan hewan beracun yang mematikan. ‎Kemudian salah seorang di antara mereka yaitu Abu Said Alkhudri berusaha ‎menyelamatkan orang tersebut dengan cara membacakan surat Al Fatihah. ‎Peristiwa tersebut dilaporkan kepada Nabi Muhammad ketika sesampainya di ‎Madinah. Metode penyembuhan ini dalam istilah dunia Arab disebut dengan ‎ruqyah. Kemudian Nabi setelah mendengar peristiwa tersebut bertanya,

وما أدراك أنها رقية

‎‘’Bagaimana kamu mengetahui jika surat tersebut adalah ruqyah?’’‎

Hal ini mengindikasikan bahwa surat ini memiliki keistimewaan lain yaitu dapat ‎digunakan sebagai metode yang dapat menghilangkan sebuah kemudaratan ‎dalam dunia kesehatan. Hal ini dapat diterapkan dalam kehidupan nyata kita. ‎Namun menjadi permasalahan di antara kita adalah ketidakyakinan kita akan ‎fungsi surat ini sebagai metode untuk menghilangkan kemudaratan. ‎

Minimal surat ini dapat menjadi pegangan buat kita yang memiliki penyakit ‎berdasarkan riwayat medis agar perbanyak membaca Al Fatihah agar penyakit-‎penyakit tersebut dapat dihilangkan oleh Allah. Misalnya sebelum makan jangan ‎lupa membaca Al Fatihah agar makanan yang kita konsumsi dapat mendatangkan ‎kesehatan. Demikian juga ketika akan mengonsumsi obat. Sehingga side effect-‎nya dapat diredam. Sekali lagi syarat utamanya adalah yakin.‎

5. Umm Al Kitab

Umm maknanya adalah induk atau himpunan. Maksudnya surat ini mengandung ‎tentang himpunan berbagai macam tema yang dibahas di dalam Al-Qur’an. Surat ‎ini memperinci kandungan konsep semua surat di dalam Al-Qur’an. Di dalam ‎surat ini diterangkan tentang masalah akidah, syariat, dan akhlak. Surat ini ‎menerangkan tentang kesempurnaan sifat Allah, perintah beribadah, metode ‎ikhlas dalam beramal, permohonan agar dapat menggapai sebuah kebahagiaan di ‎dunia dan akhirat, kisah tentang akhirat, serta umat terdahulu. ‎

6. Umm Al-Qur’an ‎

Al-Qur’an merupakan induk dari segala kitab suci yang telah diturunkan oleh ‎Allah. adapun induk Al-Qur’an itu tercakup di dalam surat Al Fatihah karena ‎kandungannya telah memenuhi unsur pokok dari inti Al-Qur’an sebagaimana ‎dijelaskan dalam konsep Umm Al Kitab.‎

7. Al Asas

Segala sesuatu pasti memiliki dasar atau asas. Syekh Al Qurtubi di dalam kitab Al ‎jami’ Al Ahkam Al-Qur’an menjelaskan bahwa porosnya dunia itu terletak di ‎Makkah. Porosnya langit adalah ‘Ariban yaitu salah bagian langit yang berada di ‎level ketujuh. Dasarnya surga itu adalah Jannah ‘Adn. Dasarnya neraka adalah ‎Jahanam. Dasarnya manusia adalah Nabi Adam. Dasarnya Bani Israil adalah Nabi ‎Ya’kub. Dan dasarnya Al-Qur’an adalah Al Fatihah.‎

Al Fatihah adalah bagian terpenting di dalam urusan shalat. Oleh karenanya, ‎hukum syariat menetapkan Al Fatihah sebagai salah satu rukun shalat yang tidak ‎bisa ditinggalkan. Apabila shalat tanpa membaca surat ini maka shalatnya tidak ‎sah. sebagaimana ditegaskan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah,‎

مَن صَلَّى صَلاةً لَمْ يَقْرَأْ فيها بأُمِّ القُرْآنِ فَهي خِداجٌ ثَلاثًا غَيْرُ تَمامٍ

لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب


5 Keistimewaan Membaca Surat Al-Fatihah

Surat Al-Fatihah atau dikenal Ummul Kitab adalah surat pertama dalam Al-Qur'an yang terdiri atas 7 ayat. Ibnu Araby dalam kitabnya Al-Futuhat Al-Makiyah menyatakan bahwa pembuka surat Al-Fatihah dimulai dengan bacaan Bismillahirrahmanirrahim.

Barang siapa yang membacanya bersamaan dengan Al-Mu'awwidzatain setelah shalat Jum'at dengan jumlah 7 kali tanpa beranjak dari tempat duduknya, maka ia akan terjaga hingga hari Jum'at berikutnya.

Abu Hurairah menegaskan bahwa shalat seseorang tidak akan sah kecuali membaca surat Al-Fatihah. Sebagaimana ia mendapat teguran dari Nabi dan memintanya untuk membaca pelan.

Berikut keistimewaan surat Al-Fatihah:

1. Mengandung tujuh ayat pujian dibaca berulang-ulang.

Banyak perawi menegaskan, surat ini tidak pernah diturunkan dalam Taurat, Injil, dan Zabur serta tidak ada yang menyerupai dalam Al-Qur'an. Bahkan, surat ini sab'un minal matsani (tujuh ayat yang selalu terulang).

وَلَقَدْ ءَاتَيْنَـٰكَ سَبْعًا مِّنَ ٱلْمَثَانِى

Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah berikan kepadamu tujuh ayat yang dibaca berulang-ulang. (QS Al-Hijr: 87)

2. Jalinan hubungan antara hamba dan Allah sebagai pernyataan keimanan dan permohonan makhluk kepada Allah.

Nabi menyatakan bahwa Allah membagi shalat (Al-Fatihah) antara Allah dan hamba-Nya. Satu bagian untuk-Nya, satu bagian lagi untuk hamba-Nya dan bagi hamba-Nya apa yang ia minta.

Jadi, membaca Al-Fatihah yang merupakan paling agung dalam Al-Qur'an menjadi bagian komunikasi (hablum min Allah), sehingga seorang hamba bisa berhubungan dengan-Nya sebagai bentuk permohonan pada-Nya. Allah berfirman.

يَـٰأَيُّهَا ٱلَّذِيْنَ ءَامَنُوا ٱسْتَجِيبُوا ِلِلهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, patuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu. (Al-Anfal: 24)

3. Surat Al-Fatihah dan penutup surat Al-Baqarah adalah dua cahaya Allah yang hanya diberikan pada Rasulullah.

Sebagaimana dikatakan Abu Umamah, ada empat ayat yang termasuk dalam perbendaharaan Arsy. Tidak ada satupun yang diturunkan selain ummul Kitab, ayat Kursi, penutup surat Al-Baqarah dan Al-Kautsar.

وَإِنَّهُ فِى أُمِّ الْكِتَـٰبِ لَدَيْنَا لَعَلِىٌّ حَكِيمٌ

Artinya: Dan sesungguhnya Al-Qur'an itu dalam induk al-Kitab (lauh mahfudz) di sini Kami, adalah benar-benar tinggi (nilainya) dan sangat banyak mengandung hikmah. (Az-Zukhruf: 4)

4. Allah akan memberikan apa yang terkandung dalam surat Al-Fatihah walaupun membaca satu huruf.

Abu Musa Al-Asy'ari meriwayatkan, Rasulullah bersabda, apabila seorang Imam mengucapkan

 غَيرِ ٱلْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا ٱلضَّآلِّينَ 

kemudian makmum mengucapkan amin, maka, niscaya Allah akan mengabulkannya untuk kalian. 

Diceritakan Wa'il bin Huhr mendengar bahwa Nabi Muhammad membaca wa ladh dhallin, lalu mengucapkan amin dengan mengeraskan suaranya hingga para makmum mendengarnya. Pada saat itu pula Malaikat juga mengucapkan amin, sehingga dosa terdahulu diampuni.

5. Sebagai Penyembuhan 

Kisah yang diriwayatkan Ibnu Abbas, ada salah satu kaum yang terkena sengatan binatang di dekat mata air. Atas kepanikan tersebut, datanglah salah satu sahabat untuk meruqyah dengan membacakan Al-Fatihah yang pada akhirnya sembuh.

Abu Sa'id Al-Khudri dan Abu Hurairah yang menjelaskan.

فَاتِحَةُ الْكِتَابِ شِفَاءٌ مِنَ السَّمِّ

Artinya: Fatihatul kitab adalah obat bagi yang terkena racun. (HR abu Syaikh dalam At-Tsawab dan Al-Baihaqi: V/378)

Sedangkan Abdul Malik bin Umair berkata, Rasulullah bersabda.

فَاتِحَةُ الْكِتَابِ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ

Artinya: Dalam Fatihatul kitab terdapat obat untuk segala penyakit.

Dengan demikian surat al-fatihah memiliki keistimewaan yang melimpah, bahkan berfaidah menyembuhkan orang yang terkena racun atau penyakit. Tentu itu semua dengan idzin Allah.


Konten Islami is a Professional Educational Platform. Here we will provide you only interesting content, which you will like very much.
facebooktwitteryoutubepinterestinstagram